Kamis, 21 Juni 2012

KASIH AYAH YANG TAK TERKISAH OLEH SEORANG ANAK (kisah aku)

puisi tentang ayah-by yanies

Hari ini aku ingin mengingat sejenak akan jasa seseorang yang jarang terkisahkan dalam kehidupan nyata, termasuk kehidupanku. Karena setiap detik, orang yang selalu terpikirkan hanyalah ibu. Seperti Mencium pipinya saat akan ke sekolah atau saat kita akan berangkat jauh untuk merantau. Mungkin ini emang bukan kesalahan fatal dari ibu. Karena hanya dari rahimnyalah kita bisa menikmati indahnya dunia ini. Dan karena ibu juga, kita mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang lebih.

Tapi sadarkan kita ?? seseorang disana telah menangis haru melihat kita yang beranjak dewasa lewat curahan keringatnya. Berharap agar kita bisa bermanja selayaknya yang kita lakukan pada ibu. Namun semua itu mustahil menurutnya. Karena ia sadar, sikapnya ketika ia mengajari kita dan menasehati kita, mungkin terlalu kasar. Sehingga membuat kita takut untuk berada didekatnya. Tapi taukah engkau ?? dia tak pernah menunjukkan keinginannya. Ia selalu berusaha tegar, meyakinkan kita agar terlihat tak terjadi apa-apa. Walaupun separuh hatinya menangis sedih, namun semua menjadi sedikit reda saat kita bergabung dalam sebuah acara makan malam bersama-sama.

Sadarkah engkau ?? saat malam tiba, dia tak bisa tidur saat teringat akan hari esok. Mencoba mencari cara, agar kita tak mengetahui kalau ia sedang tak punya uang. Memikirkan cara agar kita bisa menyantap makanan saat kita lapar dan lelah sewaktu kita pulang sekolah. Tapi sayangnya kita tak pernah tau. Yang kita tau hanyalah tidur dengan lelap, makan dengan lauk yang enak, dan marah-marah saat dia bilang ia lagi gak punya uang. Padahal sebenarnya dia telah berusaha semampunya untuk memenuhi keinginan kita. Bahkan meminta-mintapun akan dia lakukan demi membuat kita tertawa.

Aku dulunya juga begitu. Menjalani hidup dengan keegoisan dan emosional. Suka ngambek kalo keinginanku gak tercapai. Marah-marah padanya, saat ia gak memenuhi keinginanku. Padahal sebenarnya, permintaanku bukanlah suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Karena mungkin aku meminta itu hanya untuk berfoya-foya dengan teman-temanku, atau aku pakai untuk jalan dengan pacarku. Sedangkan ia harus memikirkan adik-adikku, membayar hutang dan memenuhi kebutuhan keluargaku. Tapi apa mau dikata, aku tak pernah menyadari itu. Yang aku tau, hanyalah keinginanku yang harus tercapai.

Tapi kini aku merasakannya. Saat ia telah renta dan mulai sakit-sakitan, aku baru menyadari betapa pentingnya ia bagi kehidupanku. Dan satu hal yang sangat aku sedihkan, saat ia sakit, aku tak berada didekatnya. Dan aku gak bisa melihatnya. Atau sekedar memegang tangannya yang mulai mengering dan terkulai lemas.

Ohhh ayah, maafkan aku atas segala kesalahanku . . . . .






Jika sobat ingin mengkopas atau memperbanyak artikel di atas silahkan saja, karena blog ini memang khusus diciptakan untuk berbagi. Terima kasih telah Berkunjung, Semoga Artikel diatas bermanfaat. . .

Jangan lupa tinggalkan JEMPOL dan KOMENTAR anda sebagai oleh-oleh. . .^^

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Puisi yang sangat bagus !!!!
^_^

Unknown mengatakan...

thanks. . . hahaha

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
gambar