Kamis, 21 Juni 2012

Saat langit kita terpisah jauh


Cahaya malam tampak gelisah untuk menghamparkan kelam di penghujung awan. Kabut tipispun perlahan diam seketika, saat ia mendengar bisikan angin yg menjeratnya.
Sejenak kuresapi kehampaannya dengan detak jantungku. Dan kubiarkan ia mencurahkan kegalauannya, dari sisi gelap yg terasa dingin. .
Sekilas kulihat kebungkamannya yg enggan untuk bersua. Yg mencoba brsembunyi, diantara lentangan padang langit yg terbentang. .

Seperti halnya desiran pasir putih yg sengaja terbang, atau deburan ombak yg berteriak dikala rembulan. Keduanya sangat membebaniku. menyesakkan hela nafasku yg mulai mengering. Dan merampas jejak langkahku yg mulai menghilang. .

Disini. .
Aku masih terpaku dgn paras yg sepucat purnama. mencoba merasakan teriakan kerinduan lewat puing-puing nada yg sumbang. Menyaksikan butiran embun yg melafadhkan nyanyian'a dalam separuh jejakmu yg terpupus. .

Dan disini. .
Aku masih seperti malam-malam yg lainnya. Menatap sinar purnama yg perlahan mulai memburam di balik awan. Dan berharap gugus bintang itu menyatu membentuk rupamu. Yg sengaja mempersembahkan senyuman sejukmu. Agar aku bisa menikmati keindahanmu, disaat langit kita terpisah jauh. .

Jika sobat ingin mengkopas atau memperbanyak artikel di atas silahkan saja, karena blog ini memang khusus diciptakan untuk berbagi. Terima kasih telah Berkunjung, Semoga Artikel diatas bermanfaat. . .

Jangan lupa tinggalkan JEMPOL dan KOMENTAR anda sebagai oleh-oleh. . .^^

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
gambar