Antara abad ke-1 hingga abad ke-3, kekaisaran Romawi secara bertahap mengganti sistem kalender 8 hari menjadi 7 hari. Urutan astrologi hari-hari, dijelaskan oleh Vettius Valens dan Dio Cassius yang menyatakan bahwa dalam prinsip astrologi, benda-benda langit mempengaruhi waktu dalam sehari. Ptolemeus menegaskan bahwa urutan benda-benda langit dari yang terjauh dari bumi adalah: saturnus, jupiter, mars, matahari, venus, merkurius, dan bulan. Urutan ini pertama kali diakui oleh kaum Stoa di Yunani.
Menurut teori astrologi, bukan hanya hari-hari dalam seminggu yang dipengaruhi oleh tujuh benda langit, tetapi juga jam-jam dalam sehari. Jika jam pertama didominasi oleh saturnus, maka jam kedua didominasi oleh jupiter, jam ketiga oleh mars, begitu seterusnya hingga matahari, venus, merkurius, dan bulan; sehingga urutan planet berulang setiap 7 jam. Oleh karena itu, jam ke-25 yang merupakan jam pertama hari berikutnya didominasi oleh matahari (sun); jam ke-49 yang merupakan jam pertama untuk hari berikutnya lagi didominasi oleh bulan (moon). Jadi, jika hari-hari diberi nama sesuai nama planet yang mendominasi pada jam pertamanya, maka hari saturnus (saturn’s day) diikuti oleh hari matahari (sun’s day), diikuti oleh hari hari bulan (moon’s day), dan begitu seterusnya.
Dalam sistem kalender Ibrani dan Islam, perhitungan satu hari dimulai saat matahari terbenam hingga matahari terbenam. Sehingga hari Sabat dalam tradisi Yahudi dimulai saat matahari terbenam pada hari Jumat hingga menjelang malam pada hari Sabtu saat terlihat tiga bintang. Dalam kalender Islam, hari pertama (yaum al-ahad) dimulai pada Sabtu setelah matahari terbenam hingga matahari terbenam pada hari Minggu.
Dalam literatur berbagai kebudayaan seperti : tradisi Gaelik Irlandia, Jerman, dan juga Asia, nama-nama hari yang digunakan dalam bahasa Inggris sesungguhnya disesuaikan dengan nama-nama berhala (pagan) yang mereka sembah.
Sunday (sun’s day) atau hari matahari, bahasa latinnya dies solis. Orang-orang babilon menyembah matahari sebagai shamash, dan nama-nama yang digunakan untuk itu adalah: Baal, moloch, ahura-mazda,dagon, ra, sol, marduk, mithras, khrisna, aton, woden, zeus, deus, dan gott. Pada tahun 321, constantine mengganti sabbat, dan membuat sunday menjadi hari istirahat.
Monday (moon’s day) bahasa latinnya, dies lunae atau hari bulan. Mona lisa berarti ‘moon lily’. Artemis (diana), selalu dilukiskan dengan bulan sabit di bawah kakinya (kita mengenal gambar maria, dewi kwan im juga dengan bulan sabit di kaki mereka).
Tuesday (tiw’s day) = mardi = hari mars, mars adalah dewa perang Roma. Kalendar Roma juga didasarkan atas pagan, nama dewa ini dipakai di bulan ke-3, yaitu march. Orang-orang Yunani Kuno memanggil hari ini ‘tiu daeg’. Tiu adalah nama dari anak laki-laki woden dan frigga, berhala para ‘imam’ jaman dulu.
Wednesday (wodin’s day), Odin atau Woden, ketua dewa Norse, yang memerintahkan Valkries dengan kuda yang berkaki delapan. Woden dipercayai sebagai suami dari Frigga, dan bapak dari Thor.
Thursday (Thor’s day), dewa guntur Norse dan anak laki-lakinya Woden, dikenal juga sebagai Taranus, atau Dutch Doonner (nama yang diberikan pada rusa kutubnya santa claus), melekat dengan hari Roma Jupiter.
Friday (Freya’s day), dikenal juga sebagai Frigga, istri dari Woden, lambangnya adalah ikan (lambang kesuburan), yang sering dipakai sebagai lambang kristen. Ikan muda bernama ‘fry’. Orang-orang katolik dapat memberitahukan anda bagaimana dan kapan ‘fish fry’ terjadi, tetapi mereka ambil dari tradisi pagan. Orang-orang Roma memanggilnya Astarte, atau Venus. Dia adalah earth mother, dengan banyak panggilan seperti: Asherah, Astaroth, Ishtar, Easter, Nanna, dan lainnya. Orang-orang Yunani menghormati dewi Aphrodite, dewi cinta, kecantikan dan kenikmatan seks.
Saturday (saturn’s day), Saturn adalah dewa pertanian Roma, dan hari ini dikhususkan untuknya. Planet ke-6 dinamakan untuk menghormati dewa ini. Di india dinamakan dewa Shani Pooja. Hari raya saturnalia, diubah menjadi hari natal, pada tahun 525. Hari ini, adalah hari istirahat yang diberikan tuhan kepada umat yahudi dan kristiani yang sebenarnya, bukan sunday (minggu).
Nama-nama Hari dalam Bahasa Indonesia
Jika nama-nama hari dalam bahasa Inggris berasal dari tradisi pemujaan berhala (pagan/dewa), maka nama-nama hari dalam bahasa Indonesia disesuaikan dengan bahasa Arab sesuai dengan urutan hari-hari dalam seminggu:
Ahad > Al-ahad > satu
Senin > Al-itsnain > dua
Selasa > Ats-tsalaatsa’ > tiga
Rabu > Al-arba’aa > empat
Kamis > Al-khamsatun > lima
Jumat > Al-jumu’ah > hari beribadah
Sabtu > As-sab’atun > tujuh
Khusus untuk hari Jumat tidak memakai nama As-Sittatun yang artinya hari ke-6. Hari jumat memiliki nama berbeda karena merupakan hari yang disucikan dalam Islam dan merupakan hari untuk beribadah. Hari Jumat ada di dalam Alquran bahkan terdapat surat yang bernama Al-Jumu’ah. Jumat berasal dari akar kata yang mengandung arti ramai. Kemungkinan maknanya dalam hari itu orang-orang beramai-ramai pergi untuk beribadah, dan juga hari itu tetap ramai dengan perniagaan (walau hari untuk beribadah, tapi hari jumat tidak menjadi hari yang diliburkan). Hari Ahad kadang disebut hari Minggu, berasal dari bahasa Portugis, Domingo, yang artinya hari Tuhan, merujuk pada hari beribadahnya kaum Nasrani, dan hari ini adalah hari yang diliburkan.
Dalam tradisi Jawa Kuno dan Bali, makna nama-nama hari disesuaikan dengan nama-nama planet.
Jika sobat ingin mengkopas atau memperbanyak artikel di atas silahkan saja, karena blog ini memang khusus diciptakan untuk berbagi. Terima kasih telah Berkunjung, Semoga Artikel diatas bermanfaat. . .
Jangan lupa tinggalkan JEMPOL dan KOMENTAR anda sebagai oleh-oleh. . .^^
0 komentar:
Posting Komentar