Senin, 28 Januari 2013

T.A. Keripik Salak






Untuk membaca lebih lengkap kunjungi :  https://docs.google.com/file/d/0B_Bj8-NzZPxUNWxWRUJxdV9DT1k/edit





Jika sobat ingin mengkopas atau memperbanyak artikel di atas silahkan saja, karena blog ini memang khusus diciptakan untuk berbagi. Terima kasih telah Berkunjung, Semoga Artikel diatas bermanfaat. . .

Jangan lupa tinggalkan JEMPOL dan KOMENTAR anda sebagai oleh-oleh. . .^^

Tentang Kita



Malam ini. . .
Malam yang sepi dengan kicauan gemuruh yang bersembunyi dibalik dedaunan. Kabut tipispun perlahan mendekat, menyelimuti hamparan alam yang mulai bercumbu dengan gelapnya malam. Angin dingin yang menusuk tulang, turut iba menangisi kedinginannya. Yang tak sengaja terikuti, oleh nyanyian binatang malam sebagai dongeng sebelum tidur. . .

Bermodal bungkam sebagai saksi bisu, aku mencoba meresapi semilir angin yang menjilatiku. Menggenggam keberanian untuk berdiri diatas lembah, tempat dimana kita menyaksikan puing hutan suram berubah menjadi harapan. Tak seperti saat biasanya dia menyapa, angin seperti ini penuh akan suara. Suara-suara yang perlahan saling mengikat menjadi satu suara yang berbeda. Sedang sebagian lainnya, meneriakiku dengan seribu pertanyaan yang tak pernah akan terjawab. . .

Seanggun kisah ini. . .
Berbait-bait layaknya barisan puisi yang terukir dengan seribu perumpamaan. Yang sengaja mengajarkan aku tentangnya. Untuk berani menghadapi dan berani melepaskannya. Sebuah perjalanan yang tak akan pernah terulang. Dimana terik dan hujan, tak akan lagi sama. . .

Seperti saat ketika aku meninggalkanmu, atau saat kau palingkan hatimu pada yang lain. Disana selalu ada dia dan dirinya yang hadir menggantikanku atau menggantikanmu. . .
Kamu tahu nggak ??
Pertanyaan ini terus memaksaku untuk berteriak. Menuduhku dengan jawaban yang tak akan pernah kudapat. . .
“Mengapa kata-kata meluncur begitu saja dari lidah saat aku membutuhkannya”.
“Karena jika memang lidahku lebih berani, bisakah aku menghentikan hal menakutkan yang akan terjadi ??”

Sebenarnya semua ini bukanlah suatu kesengajaan yang terekeyasa dari hatiku. Seperti fajar yang menguning diufuk timur, atau layaknya senja yang memerah dibalik gunung barat. Semuanya akan indah pada waktunya. . .
Mungkin kamu tak pernah tau. . .
Untuk memasung perasaan ini saja, butuh waktu yang lama dibandingkan waktu hidupku. Karena untuk menggantikanmu, aku perlu keajaiban untuk memahat “aku” dihati lain. . .
Seperti halnya malam yang diam. Sekuat mungkin aku mencoba untuk berpura-pura tidak menangis. Kusamarkan air mataku bersama butiran gerimis yang mulai jatuh untuk menyempurnakan kesejukanku. Kemudian ku coba tertawa bersama hela nafas yang tersisa. Untuk meyakinkan bintang bahwa pungguk yang merindukan bulan itu benar adanya. . .

Sebenarnya aku tak ingin alam tau akan kerapuhanku. Aku takut mereka menertawaiku, seperti saat aku dan kamu berdiri tegap mendekap taman langit dalam mimpi yang sempurna. Meskipun kini semuanya hanya menjadi asa yang sia-sia. Namun kenangan tentang kita akan terlukis jelas pada dinding bintang di surga dengan coretan kisah yang tak akan terulang sama. . .

Aku tau. . .
Aku tak bisa untuk selalu meminta merpati berdiri dengan kakinya. Jika ia sendiri masih bisa melepaskan sayapnya untuk terbang bebas menginjak awan. Mungkin dikehidupan yang lain aku harus punya sayap yang panjang. Yang jika kubentang, semua yang tersentuh akan bahagia.
Dan untukmu. . .
Terima kasih untuk semua tentang kita. . .
Untuk semua waktumu yang telah mengizinkan aku untuk menjadi bagian dalam barisan kisahmu. . .



Jika sobat ingin mengkopas atau memperbanyak artikel di atas silahkan saja, karena blog ini memang khusus diciptakan untuk berbagi. Terima kasih telah Berkunjung, Semoga Artikel diatas bermanfaat. . .

Jangan lupa tinggalkan JEMPOL dan KOMENTAR anda sebagai oleh-oleh. . .^^
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
gambar